Toleransi Keberagaman UGM Jalankan Kampus Inklusif Untuk Penyandang Disabilitas

Toleransi Keberagaman UGM Jalankan Kampus Inklusif Untuk Penyandang Disabilitas

“Dalam Renstra UGM 2022-2027, UGM mengidamkan mewujudkan pendidikan yang bermartabat, toleran pada keberagaman dan inklusif, pendidikan untuk semua dan pendidikan yang berbasis teknologi informasi, learning to become, learning to transform. Di sini ULD memegang peran mutlak didalam penyelenggaraan pendidikan inklusif,” paparnya.

Roadmap pengembangan ULD UGM didalam jangka pendek atau tidak cukup dari satu tahun, bakal fokus melaksanakan penguatan manajemen ULD dan sosialisasi. Berikutnya, jangka panjang (5-10 tahun) fokus menjadi pusat rujukan pendidikan dan penelitian yang inklusif, inovatif, dan aplikatif.

Pembina UKM Peduli Difabel, Praditya Putri Pertiwi, mengemukakan mengenai standar sekurang-kurangnya sarana dan keperluan dasar disabilitas. Ada keperluan yang tidak serupa dan sarana yang sekurang-kurangnya ada pada tiap-tiap disabilitas baik disabilitas fisik, disabilitas penglihatan, disabilitas pendengaran, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual.

“Contoh, keliru satunya untuk disabilitas pendengaran tersedianya pendamping juru bahasa sinyal maupun notetaker jikalau diperlukan, informasi didalam bentuk teks dan visual, terdapat subtitle jikalau didalam bentuk video dan lainnya.”

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro mengemukakan penyediaan sarana dan sarana bagi penyandang disabilitas di universitas menjadi perihal penting. Karenanya UGM berkomitmen untuk melaksanakan penguatan sarana bagi penyandang disabilitas didalam bermacam aspek.

” Meski jumlah penyandang disabilitas sedikit, tetap wajib dibangun supaya mempunyai sistem kuat untuk menambahkan pelayanan sebaik-baiknya pada sivitas dan warga UGM yang membutuhkan,” terangnya soal universitas inklusif untuk penyandang disabilitas.

Komitmen UGM Jalankan Kampus Inklusif Untuk Penyandang Disabilitas

Pemberian akses pendidikan dan sarana inklusif bagi sivitas akademika, karyawan, dan masyarakat menjadi prinsip Universitas Gadjah Mada menjadi universitas inklusif termasuk ramah bagi penyandang disabilitas.

Ketua Pokja Pembentukan Layanan Unit Disabilitas, Wuri Handayani didalam Workshop Peningkatan Layanan Disabilitas menjelaskan UGM sedang meniti pengembangan Unit Layanan Disabilitas (ULD) sesuai bersama dengan amanat UU No. 8 Tahun 2016 mengenai Penyandang Disabilitas lebih-lebih pasal 42 ayat 3 yang berbunyi setiap penyelenggara pendidikan tinggi wajib memfasilitasi pembentukan ULD.

“ULD ini sebagai perwujudan UGM menggerakkan amanat yuridis dan dan untuk menopang memfasilitasi keperluan sivitas disabilitas UGM untuk memperlancar sistem pembelajaran,” jelasnya di UC UGM, Jumat (16/6/2023).

Wuri menjelaskan prinsip UGM menjadi universitas inklusif ini udah tertuang didalam rencana strategis UGM 2022-2027 dilansir dari laman rutankendari.com. Salah satu renstra UGM adalah mewujudkan universitas yang sehat, aman, ramah lingkungan, berbudaya, dan bertanggung jawab secara sosial.